Wayang Bisma
Tokoh Bisma diperkenalkan
melalui wayang dan cerita dari Mahabarata yang dimana terkenal dengan nama
perang Baratayudha. Pertama ia seorang Putera
mahkota, tetapi tidak bisa jadi raja, ia seorang yang tampan, banyak gadis yang
mengharapkan cintanya, tapi Bisma tidak bisa menikahi wanita mana yang menjadi
pilihannya, kini ia menjadi pengasuh anak 105 orang, 100 Kurawa dan 5 Pandawa.
Setelah keseratus lima orang dewasa menjadikan Bisma makan hati, ia melihat
kerajaannya kini di obrak abrik orang dan menjadi rebutan orang-orang yang
bukan dari dinastinya, ia melihat ketidak adilan Pandawa yang di injak injak
oleh Kurawa, dan pada akhirnya Bisma disangkutkan dengan perang Baratayudha,
dan harus roboh debgan ratusan anak panah yang menancap di tubuhnya. Bisma
menurut Mahabharata India, roboh dengan tubuhnya diranjap ratusan anak panah.
Tokoh Bisma
ini, yang tangguh dalam perang Baratayudha, dan berhasil menewaskan beberapa
tokoh Pandawa, bersama Durna dan Salya berhasil membunuh tiga putera kerajaan
Wirata, namun Bisma kejayaannya tidak terlalu lama, sebuah panah melesat dan
menancap ditubuh Bisma, panah Srikandi titisan Dewi Amba berhasil menembus
tubuh Bisma, Arjuna melihat panah Srikandi bisa tembus ke tubuh Bisma,
menjadikan Arjuna mengirim ratusan anak panah ke Bisma, Bisma diranjap ratusan
anak panah Arjuna, ia roboh tapi tidak mati, dia minta kepada dewa, agar
diperkenankan hidup sampai akhir perang Baratayudha selesai.Menurut kisah
Baratayudha dalam Mahabharata Asli India, Bisma diranjap panah, sedangkan di
pewayangan kita yang tewas diranjap panah adalah Abimanyu.
Lengkap
sudah penderitaan Bisma, yang sebelum dilahirkan, bersama 7 orang wasu,
mendapat hukuman dewata. Diceritakan Kedelapan wasu menemui dewi Gangga, agar
apabila delapan wasu dilahirkan kembali dari Ibu Gangga dan Sentanu, supaya
dilempar ke sungai Gangga,untuk membebaskan mereka dari hukuman penderitaan
hidup yang akan terjadi setelah dilahirkan kelak, dari kelahiran bayi pertama
sampai 7, dewi Gangga berhasil melemparkannya ke sungai Gangga, untuk
menyelamatkan hukuman dewa di dalam kehidupannya kelak, namun putera Gangga ke
8, tidak semulus 7 bayi sebelumnya, ketika Gangga pergi ke sungai Gangga untuk
melempar bayinya ke sungai Gangga di cegat oleh Sentanu dan merebutnya bayi
itu. Nah itulah bayi Sentanu yang satu satunya bisa diselamatkan. Bayi itu
diberi nama Dewabrata atau Devrat kata orang India.
Dewabrata
setelah menjadi brahmacari bernama Bisma. Selama hidupnya mengalami kesedihan
atau boleh dikata terkena kutukan dewa, yaitu tidak bisa jadi raja, tidak boleh
menikah, ia hanya dapat melihat ketidak adilan di negerinya sendiri,
Bisma punya pusaka pengaman, yaitu Tamengwesi, menjadikan
semua senjata lawan patah ketika menyentuh tubuh Bisma. Hanya senjata Srikandhi
yang titisan dewi Amba yang bisa membusnya.
0 komentar:
Posting Komentar